Pasti udah fenomenal banget kata kupu-kupu di kalangan
mahasiswa.
KUliah – PUlang
– KUliah – PUlang
Kalo jaman-jaman ospek gitu, tapi dikampus saya ngga ada ospek
namanya Masta dan PPA (jujur dulu syok banget ngga tau masta ngga ngerti PPA,
mana katanya syarat buat wisuda gitu) biasanya para aktivis
menggembor-gemborkan tentang pentingnya berorganisasi. Betapa nilai akademik
ngga berarti kalo Cuma jadi mahasiswa kupu-kupu. Yaa semacam itu.
Tapi tiba-tiba saya kepikiran kalo saya itu mahasiswa kupu-kupu
yang lucu. Iya, kegiatan saya emang kuliah – pulang – kuliah – pulang.
Tapi bukan itu yang mau ditekankan, coba aja lanjutin lagu kupu-kupu.
Nahh.. kalimat selanjutnya itu.
“kemana
engkau terbang”
Kemana saya bakal terbang? Dimana fokus dari tujuan hidup
saya. Itu! Saya masih labil, saya belum tau bakal dibawa kemana raga saya ini.
Ketika ngeliat yang lain mulai menata langkahnya, saya masih
merasa tanpa kendali. Jalan saya masih tertutup kabut mungkin. Ada mahasiswa yang
mulai menata bikin usaha, ada yang bekerja parttime, ada yang jadi aktivis, ada
yang jadi volunteer, ada yang mengikuti bakatnya dan ada juga yang keluyuran.
Saya? Saya masih kupu-kupu yang lucu..
“Hilir
mudik mencari”
Rasanya seperti lupa akan jalan kerumah, ingin cepat menemukan
tapi ada hambatan yang sulit dijelaskan.
Mencari arti itu yang sulit, karena hidup ini tidaklah berarti
sebelum kita bisa berguna bagi orang lain.
Jadi kita akan terbang? Iyaa, mencari arti dari hidupnya
kupu-kupu..
Supaya ketika sayap saya udah lelah, nantinya saya udah punya
tempat yang nyaman buat berayun-ayun :D
#ps :
Ketika
seseorang merasa belum mampu, tidakkah kamu sadar betapa sebenarnya dia pun
ingin sepertimu. Namun keterbatasannya tidak memungkinkan, dan dengan mudahnya
kamu dan dunia ini menyalahkan orang itu? Sadarkah kamu betapa dia sendiri pun merasa
kesakitan dengan keadaannya, betapa dia sendiripun tidak berharap jadi seperti
itu? Lalu kamu akan tetap menyalahkannya? Membuangnya dan meninggalkannya?
Ada orang
yang jujur dalam segala kekurangannya dan ada orang yang licik.
Kadang,
dunia lupa jika manusia yang hidup di bumi tidak sepolos ketika mereka bayi.
dunia lupa jika alam telah merubahnya.
Lalu
entah kenapa orang licik selalu menempati tempat special di bumi. Sepertinya
dunia lebih memihak golongan tersebut.
Mungkin
dunia bukanlah tempat yang cocok untuk orang-orang baik nan jujur.
Dunia dan
akhirat. Mereka seperti pasangan sahabat sejati. Namun mereka berbeda, dunia
dengan tingkah lincah dan menggoda. Akhirat dengan sikap anggun dan santun. Ahh
sejatinya dunia terlihat seperti gadis cantik yang seksi, dimana setiap manusia
berebut untuk mendapatkannya. Akhirat? Dia gadis yang terlihat lugu dan
membosankan. Betapa ia sering terlupakan karena pesona dunia yang berkilauan
bak kepingan emas.
Katanya
manusia ingin mendapatkan keduanya, dunia dan akhirat. Tapi bagaimana jika
mereka tidak mau dipoligami? Hidup harus memilih, selalu ada korban maka
disitulah kemenangan.
Lalu,
mana yang akan kamu pilih? Dunia dan gemerlapnya? Atau akhirat dengan
ketenangannya?
Post a Comment