sukma w.
Ngga ada manusia yang sempurna, semua makhluk hidup dan ngga hidup pun ngga ada yang sempurna.
Sebenernya kesempurnaan itu emang ngga ada, jadi mo dicari kemanapun ya ngga bakal nemu. Kesempurnaan itu anggapan, adanya dipikiran. Kita menggabungkan menjadikan daftar kelebihan yang disebut dengan sempurna.
Kadang kita menginginkan untuk memiliki atau menjadi orang yang sempurna, tapi ngga akan ada dan ngga akan bisa (kan).
Yang gampang aja Sim Card. Dia bukan manusia, bukan makhluk hidup, dia hanya secuil benda yang kadang sangat berarti.
Kalo mau beli sim card biasanya yang kita pilih lebih dulu itu operatornya apa. Nahh biasanya kalo baru beli tuh belum tau kelebihan dan kekurangannya. Kita coba-coba deh buat smsan, internetan, telponan. Dan ternyata ada satu bagian yang membuat kita kecewa, misalnya ngga ada gratisan sms.
Setelah tau gitu kita ganti operator lain, dipake belom ada sebulan ternyata mahal banget buat telponan. Kecewa lagi deh kita. Akhirnya ganti lagi ke operator lain lagi. tawarannya bagus sih, gratis sms sepuasnya, telpon sedetik gratis seharian,  internetan sebulan Cuma blablabla, setelah dipake 4 harian ternyata ngga ada sinyalnya, percuma dong tawaran sebagus itu.

Kalo kita selalu ngga puas kayak gitu kapan dong kita berenti buat muter-muter mulu? Nyari yang cocok? Bilang aja banyak maunya :p
Coba kalo hal kayak gitu terjadi dalam PERSAHABATAN atau dalam hal CINTA, ngga capek apa?
Berentilah buat nyari yang sempurna, karena itu ngga bakal ada. Bahkan diri kita sendiri aja ngga sempurna.
Mending dipikir lagi aja dulu, misalnya kita lebih banyak smsan sama internetan daripada nelpon. Yaudah ambil aja operator yang kedua.
Kalo kita lebih banyak nelponya ya pilih yang pertama.
Tapi… kalo kita lagi pingin hemat, irit, dan fokus UN mending pilih yang ketiga, biar ega keganggu sama sms :D

Jadi dibalik kekurangan pasti ada kelebihan. Coba aja dipikirin dulu, pasti ada. :)


@DearestSukma

©SukmaGR34T
sukma w.
Selayaknya permata yang indah,
Dia tidak untuk ku miliki,
Cukup menatapnya saja dibalik kotak kaca,
Atau aku cukup menatapnya ketika orang lain memakainya..

Aku hanyalah debu dikerah bajumu,
Yang hanya mengotorimu yang begitu sempurna dimataku..

Untuk apa memiliki cincin jika ukurannya tidak pas?
Bukankah cincin itu untuk digunakan, bukan disimpan?
Pada akhirnya yang ada hanyalah status milik kita
Namun sebenarnya, cincin itu tercipta bukan untuk kita.
Jika kita tetap memaksa memasukkan cincin itu dijari kita,
Maka salah satunya akan ada yang terluka dan menahan sakit,
Maka kita harus bisa melepaskan cincin itu,
Meski ia terbuat dari platina terindah sekalipun,
Percayalah, kita akan mendapatkan cincin yang baru,
Yang cocok pada jari kita :)



Sesuatu yang digunakan terus menerus lama-lama bisa rusak dan ngga utuh lagi,
Makanya aku mau simpen terus cintaku buat kamu, biar utuh terus :D


Lebih baik kamu tidak mengajakku terbang tinggi
Sebab aku tidak memiliki sayap sepertimu
Dan lebih baik kamu tidak menceritakan indahnya alam itu
Karena hanya akan membuatku berharap
Kecuali kamu mau terbang dengan menopang diriku
Serta menjadi pegangan bagiku
Jika itu terjadi,
Jangan pernah kamu lepaskan peganganku
Sebab aku bisa terjatuh tanpamu..



Kamu itu bintang dan aku bulannya, tanpa kamu aku ngga bercahaya, tanpa kamu aku ngga terlihat :)



@DearestSukma

©sukmaGR34T
sukma w.
Nikmati aja hidup ini meski rasanya hampir seperti kopi pahit. sebab jika hanya kopi ini yang kita punya, apa kita harus menahan haus?

Lantas apakah kita harus menunggu uluran tangan seseorang, agar member kita setetes air. Bukankah itu menyedihkan?

Habiskan kopi panas ini sebelum ia dingin, sebab kopi ini ngga akan bisa kembali panas.



Aku ingat kala dulu sang pencipta memberiku kopi panas ini,
Semerbak wanginya membuatku ingin cepat-cepat menikmatinya,
Saat itu aku sangat bahagia,
Ku hirup aromanya dengan hati-hati,
Lalu ku seduh secara perlahan-lahan,
Awalnya semua terasa manis dan menyenangkan,
Namun setelah kopi itu tinggal separuh ada yang berubah,
Panasnya mulai menghilang, wanginya mulai habis, dan rasanya sudah tak semanis dulu,
Aku bimbang, apa kopi ini akan tetap ku habiskan?
Tapi jika ku habiskan rasanya terlalu menyesakkan,
Aku takut tak mampu menahan pahitnya,
Namun jika tidak ku minum, aku akan sangat merasa kehausan,
Kadang aku berharap ada orang yang mau memberiku setetes air,
Lalu aku mendengar sang pencipta berkata,
Bahwa kopi ini adalah takdirku dan pilihanku,
Aku bisa mengubahnya menjadi manis jika aku berusaha,
Dan aku bisa membuatnya panas kembali jika aku mau menerimanya,
Yang ku lakuakan cukup sederhana,
Meminum hingga tiga perempat cangkir,
Lalu kutambahkan lagi air panasnya.
Dan kopiku pun kembali panas :)
Memang butuh waktu untuk menikmatinya,
Serta butuh kesabaran dalam menghabiskannya,
Tak bisa dipungkiri, kadang aku berharap kopiku cepat habis
Agar aku bisa mendapatkan kopi yang baru,
Tapi ternyata tidak,
sebab kopi inilah yang kelak akan menentukan cangkir kita selanjutnya,
aku juga tidak ingin membuang kopi ini,
aku tidak ingin kopiku hilang dengan sia-sia,
karena itu akan akan terus menikmati kopi ini,
pahit, manis, inilah pilihanku,
penyesalan ngga akan merubah kopi ini ..

@dearestSukma
©sukmaGR34T



sukma w.
Seperti bintang dilangit yang tinggi
Aku melihatnya, cahayanya, dan indahnya
Namun apakah ia juga bisa melihatku?
Sedang aku sendiri tidak bercahaya
       Kita terlalu jauh, dunia kita pun berbeda
       Tapi aku tetap mengagumimu
       Tetap menengadah untuk menikmati indahmu
       Serta tetap berharap untuk melihatmu lebih jelas
Sadarkan aku jika kau terlalu besar
Dan cahayamu begitu terang
Namun mengapa aku tetap berharap semakin dekat denganmu
Meski hal itu bisa membunuhku
       Bantu aku untuk mengikis rasa ini
       Menghapuskan obsesiku tentangmu
       Bantu aku untuk mengubur semua ini
Bintang… tetaplah dilangit
Tetaplah bercahaya dengan indah sinarmu
Aku hanya manusia kecil dari bumi
Yang tak mungkin bisa untuk menemuimu
                             

@dearestSukma

©sukmaGR34T
sukma w.
Bodohnya diri ini yang masih mengingatmu
Yang sempat hadir dalam mimpi-mimpi tidurku
Seolah itu adalah nyata
Aku tetap terdiam menikmati mimpi indah ini
 Dan ketika pagi pun dating
 Kurelakan kau hilang dari mataku
 Meski kenyataan ini begitu menakutkan
 Seakan mencabik hatiku hingga tak berbentuk
Hey, kamu…
Jika hadirmu hanyalah baying-bayang
Bisakah kau bantu aku untuk melupakanmu?
Menghapuskan setiap imajinasiku tentangmu
 Namun jika kau harus tetap tinggal dimimpiku
 Biarkanlah aku menjadi seperti dirimu
 Mengikuti dalam setiap harimu
 Dan menemani dalam duniamu

@dearestSukma

©sukmaGR34T
sukma w.
Cinta itu seperti air
Ia ngga bisa digenggam tapi kita bisa merasakannya
Seperti kumpulan air dilaut
Kita ngga akan tau kedalaman air itu tanpa kita mau mencoba menyelaminya
Tapi, yang sering terjadi
Kita terlalu takut untuk menyelaminya
Bahkan hanya untuk mendekat dan menyentuh permukaannya pun kadang kita ngga mampu
Rasa takut itu seakan menghantui kita
Takut tenggelam dan takut terombang-ambing didalam lauatan yang luas
Kita selalu mencari dan mencari
Lautan manakah yang pantas kita salami
Agar nantinya kita tidak akan mati karena air itu sendiri


@dearestSukma

©sukmaGR34T