Banyak hal
yang ingin ku tulis, ingin ku ceritakan.
Tapi yaa
nggak sempat.
Rasanya hari-hariku
sudah habis untuk bekerja.
Seperti nggak
punya kehidupan normal.
Akupun nggak
paham sebenarnya apa yang sedang aku cari, apa yang sedang aku kejar.
Semua berjalan
seperti biasa, yaaa aku rasa semua orang seusiaku melakukannya.
Bekerja sepanjang
hari dengan alasan mumpung masih muda.
Meski jika
kupikir-pikir lagi kadang melelahkan.
Aku kehilangan
waktu-waktu sendiriku, melakukan yang aku suka.
Bukan. Bukan
berarti aku nggak suka pekerjaanku.
Sama sekali
bukan itu.
Aku hanya
merasa mulai kehilangan diriku sendiri.
Ahh ini
sulit dijelaskan.
Aku terjebak
dalam putaran dunia, mengikuti apa yang orang-orang lakukan, mengikuti putaran
arusnya.
Kadang ku
rasa bukan ini yang sedang aku cari, semacam ada yang salah tapi aku tidak bisa
keluar dari rotasinya.
Ini menyebalkan.
Aku lupa dengan tujuan kehidupanku.
Apa kabar menjadi
pertanyaan yang menyebalkan, saat diri ini ngga baik-baik aja.
Apa
kabar terdengar seperti omong kosong, sebuah pertanyaan atas dasar penasaran.
Apa
kabar seolah hanya pembuka pesan, saat tidak ada kepedulian di dalamnya.
***
Orang-orang berkerumun,
beberapa orang menuntunku ke tepian jalan. Aku cuma bisa diam, daguku berdarah
terasa sakit untuk ngomong. Perlahan-lahan pandangan mataku terasa mulai
menggelap. Aku ketakutan. Ku genggam tangan mbak-mbak disampingku yang entah
siapa, terimakasih memberiku kekuatan tetap sadar.
Di awal
tahun 2021 aku memikirkan eksistensiku di dunia ini. Untuk apa aku di sini,
untuk apa semua ini. Bagaimana masa depanku, apakah aku memiliki masa depan,
dan apa tujuan akhir dari keberadaanku di sini.
Saat itu aku
berpikir bahwa manusia itu makhluk Surga, dan sudah sepantasnya jika waktunya
kembali aku ingin kembali ke Surga. Akupun berucap disela-sela pencarian
jatidiriku “Aku ngga mau mati kalo ngga masuk Surga.” Setelah itu rsanya banyak
hal terjadi dalam hidupku.