sukma w.
museum sangiran




Sejenak menengok sejarah manusia, melihat masa lalu dalam remang-remang waktu bernama Musium.

Sabtu lalu sekitar ba’da Dhuhur kami serombongan naik bus Pariwisata, ceritanya lagi dalam acara City Tour IMFI regional 3 ke Musium Sangiran.

Terletak di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Dengan membayar tiket sebesar 5000 rupiah, kita sudah bisa berjalan-jalan melihat kehidupan 200.000 hingga 2 juta tahun yang lalu.



divisi internal
Musium yang resmikan pada tahun 2011 ini memiliki dekorasi ruangan yang apik dan elegan. Apalagi bentuk koridornya yang melengkung dengan tiang bundar ditengah-tengahnya menambah kesan bahwa musium bersejarah dapat dikemas dengan desain modern.
Nantinya akan ditemui petunjuk arah dengan tulisan “Ruang Pamer”. Kurang paham kenapa harus diberi nama ruang “Pamer”? agak janggal memang, tapi terasa membaur dan bermasyarakat karena kata tersebut  sangat familiar.
Didalam terdapat banyak fosil-fosil binatang dan replika kehidupan manusia purba jaman dahulu, serta alat-alat yang digunakan. Seperti kapak dan batu-batuan, lengkap dengan namanya.


Di ruang pamer 1, terdapat fosil-fosil asli dan peralatan manusia purba. Di ruang pamer 2, disuguhkan 12 langkah kemanusiaan, mulai dari terciptanya alam, terbentuknya kepulauan Indonesia dan Jawa, kedatangan manusia pertama, proses evolusi sekitar 1,5 juta tahun lalu, dan perkambangannya hingga menjadi manusia modern. Di ruang pamer 3 ditunjukkan zaman keemasan Homo Erectus Sangiran, diruang ini juga nantinya akan diputarkan prosedur pembuatan replika manusia purba dengan bentuk dan ukuran 90% mirip dengan aslinya.


Dari ribuan fosil, sekitar 2.934 fosil disimpan diruang pameran Museum Sangiran, sementara 10.875 fosil lainnya disimpan didalam gudang penyimpanan.


Diungkap dari situs Sangiran sekitar 65% fosil manusia di Indonesia dan angka tersebut adalah 50% dari populasi takson homo erectus di seluruh Dunia. Ini menjadikan Sangiran sebagai situs terlengkap di dunia.


Fasilitas disini seperti mushola dan toilet sudah disediakan dengan baik. Pengawasan didalam museum juga dijaga oleh security sehingga meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Tidak kalah, penjual-penjual souvenir dan oleh-oleh berjajar rapih ditepi-tepi tempat parkir.


Selamat melihat nenek moyang kita :D
Labels:
0 Responses

Post a Comment