sukma w.
 
Siang ini cuaca masih belum berubah sedari pagi. hujan mengguyur tak kenal ampun, tidak peduli lamborghini, mercy, bugatty veiron, jaguar, bus, metro mini, atau bajaj. Semua sama, basah dan kotor. Siswa yang ingin pulang pun terpaksa menunggu hujan reda. Menunggu tanpa kejelasan, entah sampai kapan mereka terjebak.
*Rivi duduk diemperan kelas, sama dg yg lain, menunggu hujan reda. Seorang perempuan berjalan mendekati Rivi, ia langsung duduk disampingnya.
"kenapa ra?" tanya Rivi
Aura kekasih Rivi itu masih cemberut. Rivi pun melingkarkan tangannya dipundak Aura.
"ada apa sih?" tanya Rivi lagi
"aku sebel" jawab Aura singkat
"ada yang salah?" Rivi mengangkat salah satu alisnya
"bukan kamu"
"trus?"
Aura memutar bola matanya, "aku remidi biologi"
"hahaha cuma gara-gara itu?" Rivi menatap Aura tak percaya.
Aura mengangguk "apanya yang lucu? Kamu seneng ya nilaiku jelek?"
"bukan, bukan begitu. Aku cuma..."
"iya aku tau, nilaimu 98. Aku pasti terlihat begitu bodoh," ujar Aura
"tapi..."
"aku bodoh"
"ra. . ."
"aku bodoh"
"aura. . ."
"aku bodoh"
"AURA !!"
"aku..."
kali ini Rivi memotong kalimat Aura, "ra, manusia didunia ini diciptakan Allah dg jumlah sel yang sama dlm otaknya. Mungkin Allah punya rencana lain atas nilaimu ini,"
"tapi kenapa nilaiku selalu dibawahmu? Apa ini jg salah satu rencana Allah?"
Rivi tersenyum, "coba kamu bayangin, org yg tiap bulan mendapat penghasilan 300ribu tiba-tiba berubah mjd 100juta. Mereka pasti bingung untuk apa uang itu nanti, bisa-bisa uang itu malah disalah gunakan,"
"mungkin,"
"nah kamu juga demikian, gimana kalo nilaimu yg biasanya remidi berubah jadi 9 semua?"
"Pasti semua orang kagum padaku," Potong Aura
"iya karena kagumnya bereka bahkan ada yg berpikir bahwa nilaimu tdk murni hasil pemikiranmu. Bukankah tuduhan seperti itu jauh lebih sakit dari nilaimu saat ini?"
Aura tersenyum.
Rivi beranjak dari duduknya, "pulang yuk, udah reda tuh"
Rivi berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya, sementara Aura menungguinya didepan gerbang. Setelah mengambil motor Rivi menemui Aura kembali dan mengantarnya pulang.
Sampai dirumah Aura, Rivi memberhentikan motornya. Namun ia masih tetap duduk diatas motor.
"dan ingatlah, rencana Allah pasti akan indah pada waktunya," ucap Rivi
Aura tersenyum, "sayang, sini deh aku bisikin"
Rivi melepas helmnya, ia menatap Aura dg heran.
Aura menjinjit (?) agar dapat mencapai telinga Rivi. kemudian ia berkata, "I LOVE YOU"
setelah mengatakan itu Aura berlari meninggalkan Rivi menuju ke dalam rumahnya.
"I LOVE YOU TOO" sahut Rivi dengan berteriak
-l-l-
the end

========
0 Responses

Post a Comment