Wanita itu ‘Fania’
kini telah menyadari sesuatu. Hidup yang dulu terasa indah ternyata ngga mudah
untuk ditakhlukan oleh dirinya. Dulu, mungkin ia seperti menggenggam api, ia
bisa membuat api itu padam atau menjaganya agar tetap bertahan. Dulu, mungkin semua
orang selalu mengikuti ucapannya. Dulu, mungkin ia dipuja oleh siapapun. Dulu,
mungkin dia adalah putrid.
Tapi
kini ia menyadari satu hal, tak sellamanya ia dapat menggenggam api. Dan ketika
saaat itu tiba, maka mimpi-mimpi yang telah dirajut dengan indah pun terpaksa
sirna. Ini hidupnya, hidup milik seorang Fania.
XXXXX
Sesuatu
yang hilang membuat Fania tertahan dalam langkah. Disaat dia sedang bimbang dan
kalut, tak ada lagi orang disampingnya. Semua hilang bersama musim yang
berganti.
Fania
berdiri ditrotoar untuk menunggu taksi. Tak sengaja matanya menangkap sosok
yang pernah ada dalam hidupnya.
“sil… sisil…”
Orang yang memiliki nama tersebut pun mencari
sumber suara itu.
Fania tersenyum dan menghampiri orang tersebut
“ap . . . .”
“ngapain lo manggil gue?” Tanya Sisil sinis,
memotong ucapan Fania
“gue Cuma. . . .”
“gue nyesel, nyesel banget kenal sama lo” Sisil
membuang muka, kemudian melanjutkan kalimatnya “gue sama Putri bener-bener enek
sama lo, ngerti?!”
Sisil bermaksud meninggalkan Fania. Namun dengan
cepat Fania mencengkeram tangan sisil.
“sorry, gue juga nyessel sama kelakuan gue
sendiri. Gue terlalu egois, gue. . . .”
Sisil terkekeh, “ok lo nyesel, tapi apa lo tau
keadaan Lika setelah kejadian itu? Hah?!! Itu baru kasus Lika, belum yang lain-lain
yang udah lo perbuat. Mikir dong!!”
“gue pikir ngga Cuma gue deh yang ngelakuin hal
bodoh itu. Elo, Putri dan anak lainnya juga banyak yang terlibat” sahut Fania
mencoba membela didi.
“ohh. . . jadi lo mau lari dari masalah lo dan
ngelempar ke orang lain. Hebat banget yah lo, gue salut” ucap sisil pedas
Fania
terperanjat, orange yang dulu selalu menemani harinya, menemani candanya, kini
berbalik menyudutkannya. Seakan bagai saksi dan terdakwa. Dan Fania menempati
posisi sebagai terdakwa. Sungguh persahabatan yang luar biasa.
©shuckeiiyma
Post a Comment