sukma w.

Mengonsumsi obat bukanlah sesuatu yang bagus sebenarnya. Bukan berarti tidak baik. Jika memang manfaat dari obat tersebut lebih besar dibanding efek samping yang ditimbulkan, tidak apa-apa mengonsumsi obat. Namun jika sebaliknya, lebih baik tidak usah. Semua obat memiliki efek samping, apalagi jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.



Konsumsi obat sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan kondisi, dan sebaiknya diskusikan dengan tenaga kesehatan. Belakangan ini memang sedang tren membeli obat jalur diagnosa google. Internet memberikan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi. Tentu hal tersebut harus diimbangi dengan kesadaran pengguna dalam memilah-milah informasi. Pastikan sumber tersebut terpercaya, aman, dan bukan jualan.


Sebelum mengonsumsi obat cari tahu efek samping yang mungkin ditimbulkan, apakah bisa dikonsumsi saat berkendara, apakah memiliki dampak pada kerja organ tubuh yang lain, apakah kondisi anda termasuk kontra indikasi. Baca label kemasan, apakah itu obat keras atau obat bebas, apakah termasuk antibiotik yang harus dihabiskan, apakah termasuk kaplet salut selaput yang tidak boleh digerus.


Biasanya meski saya mendapatkan obat dari hasil resep dokter, sebelum dikonsumsi tetap mencari tahu seperti apa obat tersebut. Tidak bermaksud meragukan dokternya, hanya saja memastikan apakah tubuh saya benar-benar membutuhkan kandungan-kandungan tersebut? apakah saya pernah mengonsumsi obat dengan kandungan sejenis?


Ada beberapa obat yang memang selalu saya stok di rumah. Seperti obat demam, obat vertigo, obat batuk, obat flu, serta obat mual. Keluhan tersebut seringnya muncul tiba-tiba, sebagai anak rantau tentu harus siaga agar tidak perlu merepotkan orang lain.




Obat Demam
Parasetamol sebagai obat demam, bisa pilih yang generik atau paten sama saja. Obat generik merupakan obat yang sudah habis masa patennya. Biasanya harganya lebih murah karena obat generik ngga membutuhkan biaya riset atau penelitian, juga ngga membutuhkan biaya pematenan obat.



Obat paten adalah obat baru yang diproduksi serta dipasarkan oleh perusahaan farmasi yang sudah mempunyai hak paten dari produk obat tersebut. dibutuhkan serangkaian uji klinis yang disesuaikan dengan aturan-aturan yang ditetapkan secara internasional.




Obat Flu
Kalo hidung terasa tersumbat, kepala cenut-cenut, badan berasa meriang biasanya gejala flu. Secara teori tubuh manusia bisa sembuh sendiri dari flu selama antibodi bagus, tapi untuk mengurangi gejala yang semakin memberat bisa diantisipasi dengan minum obat. Ada 3 merek dagang yang saya pernah pakai, dengan kandungan yang sama Pseudoefedrin HCl dan Triprolidin HCl namun dengan harga yang berbeda.


Tremenza
Ini yang paling mudah dicari dan harganya terjangkau. Bisa dibilang kalo berobat pakai BPJS dengan keluhan flu kemungkinan besar obat ini yang akan diresepkan.



Lapifed



Obat ini lebih mahal dari tremenza, sekitar 35.000 per stripnya.



Trifed


Sedikit lebih mahal dari Trifed, obat ini agak susah dicari di apotek-apotek. Mungkin karena mahal jadi banyak yang ngga berani jualnya.




Obat Vertigo
Vertigo saya suka kambuh-kambuhan dan seringnya berasa ketika bangun tidur. Seketika buka mata udah berasa muter semua, jadi ini merupakan salah satu obat yang harus tersedia di box obat. Untuk mengobatinya biasanya menggunakan obat yang mengandung Betahistine Mesilate, ada yang paten juga generik. Saya seringnya pake yang ini, karena kebanyakan RS dan apotek disekitar adanya ini.




Obat Batuk
Menjadi orang yang gampang ketularan batuk itu ngga enak. Saya bisa mencium bau mulut orang yang sedang gejala batuk, sayangnya kalo udah gitu biasanya saya ketularan. Cukup bersyukur selama wabah Covid ini orang-orang selalu menggunakan masker, potensi saya tertular batuk berkurang. Biasanya batuk saya itu batuk kering yang gatal banget kalo malam. Tentu ini mengganggu jam tidur dan aktivitas harian. Cari obat pasaran yang cocok ternyata cukup sulit.


Waktu kontrol ke dokter Sp.P diresepkan Longatin. Memang obatnya bagus, tapi ini termasuk obat mahal jadi susah carinya. Harganya hampir 60.000 perstripnya.


Akhirnya kemarin dapat saran untuk coba cari Dextromethorphan. Ternyata diapotek ada dengan merek dagang dextral, harganya sangat terjangkau. Saya ngga berharap buat sering-sering minum obat ini, tapi buat jaga-jaga nyetok beberapa tablet aja.




Obat Mual
Dimenhydrinate lebih sering pakai yang generik, tapi kalo mau pake yang paten atau antimo juga sama saja kandungannya.




*Fotonya hasil dari google semua

Labels:
0 Responses

Post a Comment