sukma w.
Mungkin ini hanya cerita aneh dan pasaran,
tapi yang penting hasil karya sendiri bukan plagiat,
sebuah INSPIRASI dan IMAJINASI

I HOPE U LIKE IT


CHECK IT OUT------>



_Eternity_

aku terbaring diranjang bukan karena malas,melainkan aku sedang menjalani opname. Kali ini aku mengidap penyakit Leukimia stadium akhir. Sungguh,aku telah lelah menjalani semua ini baru satu bulan yang lalu aku mengidap flek paru-paru dan setahun yang lalu aku terkena tumor,aku pikir semua penderitaan akan berakhir namun sepertinya tidak.

"pagi sayang"sapa bundaku
"pagi bun"ucapku tersenyum miris, ya karena mungkin bunda tidak akan bisa melihat senyumku lagi 4 bulan itu sebentar bukan?
"kirana ayo makan jamgan melamun nanti tinggal minum obat"bunda menegurku
aku mengangguk dan mulai memakan bubur.

Inilah saat yang paling aku tak suka 'minum obat' berapa tablet dan kapsul yang aku telan tidak terhitung. Obat-obatan yang berukuran besar dan tentunya pahit harus kumakan menjadi makanan pokok setiap hari.
"bun kapan aku pulang"
"lusa sudah boleh pulang,tapi setiap minggu kamu harus chek up"ujar bunda
aku menghela nafas berat,apakah jika sehari saja tidak minum obat aku akan mati?

*********************************************************************

Hari ini aku telah diperbolehkan pulang. Senang,ya aku senang dapat bertemu dengan teman-temanku. Sedih,tentu aku sedih jika harus meninggalkan mereka untuk selamanya

Karena bunda belum mengizinkan aku ke sekolah aku hanya duduk dibalkon kamarku.
Dddrtt.....drrttt....
1 new message
from: Nelly
Kirana kamu udah baikan?
To: Nelly
agak mendingan
drttt....ddrtt...
From: Syifa
udah 15 hari kamu ngga berangkat,kelas sepi tau...-___-
to: Syifa
haha yang sering ribut juga kamu

sungguh bahagia aku punya teman seperti mereka yang selalu menanyakan keadaanku. Karena itu berarti mereka PEDULI denganku. Namun semakin mereka peduli padaku,semakin berat rasa buat ninggalin mereka.

********************************************************
Pagi yang cerah membangunkan tidurku. Aku bersyukur karena aku masih bisa menghirup udara. Aku pun bergegas bersiap-siap berangkat sekolah
"pagi bunda,,pagi ayah"sapaku sembari duduk disamping bunda
"pagi sayang,hari ini kamu mau berangkat?"tanya bunda. Aku mengangguk mantap
"biar ayah antar ya"ujar ayahku dengan muka khawatir.
Mungkin ayah khawatir putrinya tidak bisa berjalan sendiri,tapi sudahlah toh aku jadi tidak capek.
"iya yah"
Beberapa menit kemudian ayah telah selesai sarapan,kini giliran menungguiku yang sedang meminum obat untuk bertahan hidup.
Kulihat mata ayah yang memancarkan kesedihan begitu dalam,begitu pula dengan bundaku. Aku hanya menghela nafas panjang.
"ayo yah berangkat"ucapku membuyarkan lamunan ayah
"eeh iya,ayah berangkat ya bun!"kata ayah sambil berlalu

<skip>

sampai dikelas aku merasa sedikit asing. Mungkin karena telah lama tidak masuk semua orang telah melupakanku. Semudah dan secepat itukah? Aku berjalan gontai menuju bangkuku.
"pagi Syifa"sapaku pada teman sebangkuku
"pagi,udah berangkat kirana"tanyanya
"alhamdulillah bisa berangkat,hehe"sahutku

kali ini pandanganku menuju luar kelas. Tak sengaja aku melihat sosok lelaki yang sangat aku kagumi. Namun aku tahu sampai kapanpun cintaku takkan terbalaskan. Aku hanya perempuan penyakitan yang tidak sempurna itulah kalimat yang harus aku ingat SELAMANYA.
Kuedarkan pandanganku ke ujung koridor. Seorang perempuan cantik tengah berjalam bersama teman-temannya.kau tau,aku ingin seperti dia. Dia yang cantik,manis,dan sehat. Semua orang mengaguminya. Aku juga ingin,tapi sudahlah mungkin ini memang takdirku.
Namun kadang aku berfikir apa orang sepertiku tidak boleh jatuh cinta? Apa hanya orang cantik dan sehat saja yang bisa?

<skip>

Pulamg sekolah aku tidak langsung pulang,melainkan mencari lelaki yang aku kagumi. Mungkin ini tindakan bodoh dan sebelumnya aku tidak pernah melakukannya,tapi aku takut tidak bisa melihat wajah dan senyumnya lagi.
Setelah ku temukan aku tidak mendekat bahkam menyapa,aku hanya memandangnya dari jaui. Melihat senyumnya,mengamati lekuk wajahnya dan mencari ciri khasnya. Mungkin aku memang pengecut. Namun,,sudahlah toh jika aku mengenalnya juga sebentar lagi aku akan pergi.

Jika aku menjadi seperti yang lain hidup bercahaya
mungkin saja aku kehilangan rasa syukur
tak tersenyum dalam damai
coba kau jadi aku
sanggupkah bernafas tanpa udara
namun kunikmati nasib dan takdir hidup ini bila Tuhan yang mau (melly-jika aku menjadi)

3 bulan telah aku lewati. Mungkin ini saatnya aku pergi dengan kenangan dan semua impianku. Kenangan indah dan pahit. Impian yang tak kan menjadi nyata selalu melingkupi dan menjadikanku selalu bermimpi. Hingga tiba saatnya aku bermimpi untuk selama-lamanya.
Mungkin ini yang terbaik,mungkin ini yang terindah,mungkin Tuhan punya tujuan lain,hanya itu yang ada dibenakku.
"selamat tinggal"
kalimat terakhir yang sukses membuat bunda,ayah,dan temanku menangis.
Aku akan pergi dalam keabadian.

THE_END


aneh?gaje?lebay?
Alurnya bingung?tapi lebih bingung soal TUC kan?hahaha :p
0 Responses

Post a Comment