sukma w.





Mekanisme fight or flight

Dalam tubuh kita terdapat reaksi alami yang muncul ketika kita mendapat ancaman maupun bahaya. Disebut respon Fight or Flight (Bertempur atau Lari).
Misalnya ketika ujian praktikum padahal semalam belum belajar, ketika malam berjalan sendirian, ketika dikejar anjing, bisa juga ketika dikejar deadline nikah hehe.


Respon Fight or Flight itu sendiri biasanya berimbas pada  meningkatnya produksi keringat, meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah serta napas menjadi lebih cepat.
Respon tersebut diduga meningkatkan produksi hormone adrenalin. Hormone ini membantu kita berjalan lebih cepat dan berjuang lebih keras.  Selain itu juga membuat perhatian kita terpusat pada ancaman sehingga mengesampingkan segala sesuatu yang lain.


Misalnya saja ketika berjalan ditempat gelap sendirian, disitu kita mendapat dua pilihan Bertempur atau Lari. Pada beberapa orang kondisi tersebut malam membuatnya bertambah berani dan bersemangat supaya cepat keluar dari lokasi tersebut, sehingga perhatian kita lebih terpusat pada jalan keluar meskipun ada kucing lucu yang minta digendong tetep aja kita bakal cuek dan fokus. Ada pula yang memilih lari yaitu dengan menangis dan kembali ke posisi semula.

Keadaan tersebut memang membuat kita bersemangat tapi sekaligus juga cemas, gelisah, mudah tersinggung, dan sulit berpikir jernih sehingga mengurangi kemampuan kita untuk bekerja dengan efektif.


Efek tersebut bukanlah tanpa fungsi, karena sebenarnya itu merupakan “alarm” dari tubuh dalam mendeteksi adanya ancaman. Meski kadang ancaman tersebut tidak terlalu membahayakan jiwa. Tidak jarang kita berpikir “kenapa degdegan?” , “penyebabnya apa?”, “ini salah siapa?”.
Kita tidak sadar memicunya atau bahkan tidak tau apa yang terjadi hingga proses ini berjalan.
Hal itu karena kondisi yang didominasi oleh saraf simpatis. Sistem saraf Simpatis masuk kedalam divisi sistem saraf otonom yangmana kerjanya tanpa disadari dan tidak  dapat dikendalikan.




Lalu apa hubungannya dengan Hiperhidrosis?


Hiperhidrosis sendiri merupakan keadaan dimana tubuh memproduksi keringat secara berlebihan.
Keringat yang dimaksud disini bukan keringat yang bau karena habis olahraga ataupun bekerja berat. Tapi lebih mirip keringat pada respon Fight or Flight.

Keringat berlebihan pada telapak tangan dan telapak kaki disebut Hiperhidrosis palmar dan plantar. Terjadi karena hiperaktivitas sistem saraf simpatis yang meningkatkan kelenjar keringat.


Tidak dapat dikendalikan dan Tidak diketahui sebabnya.
Normalnya keringat akan muncul ketika ada pemicu, respon Fight or Flight. Tapi pada kasus hiperhidrosis keringat pada telapak tangan dan kaki muncul tanpa ada sebabnya. Padahal sistem saraf simpatis tidak dapat dikendalikan oleh manusia, sehingga kondisi tersebut cukup meresahkan.

Telapak tangan berkeringat kadang dikaitkan dengan penyakit-penyakit organ dalam, padahal respon fight or flight itu sendiri memang berhubungan dengan organ dalam (denyut jantung meningkat, napas cepat). Bukan berarti paru-paru basah atupun gagal jantung.
Kelebihan keringat. Hanya sebuah kelebihan yang tidak semua orang meraskannya.



Ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan untuk membantu meminimalisir hiperhidrosis namun bukan berarti menghilangkan. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Sebab pengeluaran keringat memang dibutuhkan oleh manusia, jika dihambat justru dapat menimbulkan penyakit bisa jadi malah keluar keringat melalui organ tubuh bagian yang lain.


Penggunaan obat-obatan yang berlebihan dan berkepanjangan pun memiliki efek samping yang tidak kalah resikonya.
Suntik toxin meski diklaim lebih efektif namun dengan harga yang relatif mahal.


Dalam tubuh manusia sebenarnya berpotensi menghasilkan tegangan listrik, penggunaan terapi listrik sudah banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Salah satunya dengan metode Iontophoresis.  Disarankan menggunakan dosis harian.


Ada kalanya kelebihan menjadi sebuah kekurangan, dan kekurangan menjadi suatu kelebihan :)


0 Responses

Post a Comment