sukma w.
Siapa introvert?
Saya?
Kamu?
Kita?


Lagi-lagi tentang kepribadian.
Ada 2 kategori yang paling mencolok yaitu Introvert dan Ekstrovert. Jika dilihat dari kalimatnya saja udah keliatan kalo introvert dari kata in yang artinya kedalam. Introvert itu kepribadian yang tertutup. Orang dengan kepribadian tertutup biasanya berorientasi pada diri sendiri, dia kurang suka dengan keramaian dan biasanya dia seorang yang pendiam.


Saya sempet baca artikel yang bikin saya terharu,berikut kutipannya..

 Menurut Jung, setiap orang mempunyai sisi introvert dan extravert. Bila diibaratkan dalam sebuah garis lurus, introversion dan extraversion berada di dua ujung garis yang berlawanan, bila seseorang memiliki nilai tinggi di salah satu sisi, misalnya introversion maka ia akan mendapatkan nilai rendah di sisi lainnya, yaitu extraversion. Tinggi rendahnya nilai mereka akan menentukan kecenderungan mereka yang dominan. Orang-orang introvert adalah mereka yang mendapatkan nilai tinggi pada introversion, sedangkan orang-orang extravert adalah mereka yang mendapatkan nilai tinggi padaextraversion.

Secara umum, masyarakat cenderung memandang sifat-sifat extraversion sebagai hal yang baik, dan introversion sebagai hal yang buruk dan perlu diobati. Orang-orang introvert pun kerap disalahpahami sebagai orang-orang yang pemalu, tegang, kurang pergaulan, rendah diri, dan antisosial.


Hingga saat ini, metode pendidikan di institusi pendidikan pun lebih memihak kepada orang-orang extrovert; dengan besarnya penekanan dan penilaian terhadap partisipasi aktif di kelas. Meskipun anak-anak introvertjuga dapat memperoleh manfaat dengan berpartisipasi aktif di kelas, metode ini tidak memaksimalkan potensi alamiah mereka, yang cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk berpikir dan lebih cakap dalam komunikasi non-verbal. Hal ini membuat mereka terlibat dalam persaingan yang tidak seimbang dengan orang-orang extravert.
Tuntutan dari lingkungan untuk mengubah orang-orang introvert menjadi lebih extravertmemberikan banyak tekanan pada mereka. Selain harus melawan kecenderungan dan sifat alami mereka, mereka juga mendapatkan perlakuan tidak adil karena cara mereka yang berbeda dalam mengalami dan menghadapi dunia luar. Selain itu, mereka juga tidak dapat berkonsentrasi mengembangkan kelebihan dan potensi yang sudah mereka miliki.

Akibatnya, banyak anak introvert yang tumbuh secara tidak optimal, yang senantiasa melawan kecenderungan alami mereka dan dipaksa untuk menjadi orang lain.

Terharu sampe rasanya pingin ngediriin sekolah khusus kaum introvert.


Kaum introvert memang tidak pandai berkomunikasi, sehingga potensi yg dimilikinya tidak terlihat segera. Meski dewmikian, orang introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang yg cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bisa bergaul dengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan saat berteman. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang ekstrovert berpikir ketika berbicara.


Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam melakukan perjalanan ke “dunia dalam”, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.

Introvert lebih mengacu kepada orang yang sibuk dengan apa yang ada di pikirannya dibandingkan dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Orang yang introvert juga akan memilih untuk menyendiri jika ingin menyegarkan hati dan pikirannya.


Jika setelah seharian mereka lelah bekerja dan menghabiskan waktu dengan banyak orang, orang yang introvert lebih suka menghabiskan sisa harinya dengan menyendiri. Orang yang introvert tidak terlalu suka berkumpul dan menceritakan pengalamannya, maka orang-orang mengatakan orang introvert adalah para penyendiri, sendirian,
Sumber energi mental mereka berasal dari proses ‘menyendiri’ ini sehingga bagi orang yang tidak mengerti, orang introvert terkadang disalah artikan sebagai pribadi yang anti sosial dan tertutup. Ketika orang introvert bersosialisasi dengan banyak orang, maka ‘stock’ energi mental  mereka perlahan-lahan akan berkurang dan ketika itu terjadi, maka mereka akan ‘mengisi ulang’ dirinya dengan menyendiri. 

Bagi kaum introvert keramaian membuat tenaga mereka cepat hilang. Oleh karena itu biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam.
Ketika sedang stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman dimana mereka bisa mengisi energi mereka. Selain itu, biasanya para introvert hanya berbicara seperlunya dan hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada kadar yang tinggi orang introvert jika ditanya akan diam terlebih dahulu memikirkan apa yang akan mereka ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara.
Banyak pemikir, seniman atau orang—orang hebat yang merupakan orang introvert. Nama-nama seperti Albert Einstein, Abraham Lincoln, Steven Spielberg, sampai businessman sekelas Bill Gates adalah contoh notable orang-orang introvert yang sukses dalam pekerjaan mereka.


Ekstrovert adalah orang-orang yang kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan orang introvert karena mereka adalah orang-orang yang berorientasi ke ‘luar’ diri mereka (outward thinking).Ciri dari orang ekstrovert adalah outgoing, pandai bersosialisasi, dan senang mengobrol.  Jika orang introvert mengisi energinya dengan menyendiri, maka orang ekstrovert justru mendapatkan energi mentalnya dengan bersosialisasi dan bertemu orang banyak.

Pribadi ekstrovert senang berada di tengah keramaian. Energinya terkumpul ketika berbicara dan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika sedang berada di keramaian seorang ekstrovert seolah-olah juga sedang mengisi tenaganya (charging). Oleh karena itu jika seorang ekstrovert sedang stress maka dia akan cenderung memilih untuk berinteraksi dengan banyak temannya, entah itu pergi ke mall, nonton, atau sekedar jalan-jalan. Seorang ekstrovert tidak nyaman dengan suasana sepi. Suasana sepi bagi seorang ekstrovert malah akan membuatnya makin tertekan.
Ketika mereka sendiri, mereka akan merasa tidak tenang karena itu akan ‘menghabiskan’ energi mereka. contoh orang ekstrovert yang terkenal adalah Soekarno, Guy Kawasaki, dan Larry King


Menurut Marti Olsen Laney, Psy.D -seorang peneliti neuroscience dan psikoanalis asal Amerika Serikat yang juga merupakan pelopor dalam memberikan landasan biologis untukintroversionintroversion merupakan kondisi biologis. Ia mengemukakan pendapatnya berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa cara kerja otak dan jalur syaraf yang digunkan oleh orang-orang introvert berbeda dengan orang-orang extravert.

Bila orang-orang extravert lebih banyak menggunakan ingatan jangka pendek dan bagian otak yang berhubungan dengan rangsangan indrawi, orang-orang introvert lebih banyak menggunakan ingatan jangka panjang dan bagian-bagian otak yang berhubungan dengan penyelesaian masalah, perencanaan, serta perasaan dan pikiran. Keduanya membutuhkan neurotransmiter yang berbeda pula. Orang-orang extravert bergantung pada dopamin, yang identik dengan kesiagaan, perhatian, gerakan, dan pembelajaran. Orang-orang extravert membutuhkan banyak dopamin untuk merasa senang; bersikap aktif dan menerima rangsangan meningkatkan produksi dopamin, sehingga orang-orang extravert menyukai kesibukan.



Di lain sisi, orang-orang introvert bergantung pada asetilkolin, yang mempengaruhi ingatan jangka panjang dan kemampuan untuk merasa tenang serta siaga. Asetilkolin menimbulkan perasaan senang saat seseorang berpikir dan merasa, yang membuat orang-orang introvert menyukai berpikir dan merenung. Ia juga mengungkapkan bahwa perbedaan biologis ini berpengaruh terhadap kecenderungan orang-orang introvert untuk lebih sensitif terhadap berbagai jenis stimulus, seperti suhu udara, bau, suara, stimulasi visual dan tingkat gula dalam darah.

Bukti-bukti ilmiah ini menunjukkan bahwa introversion tidak seharusnya dipandang sebagai sebuah kekurangan dan penyakit yang perlu disembuhkan, namun sebagai perbedaan yang sewajarnya diterima.


Sayangnya orang introvert kerap disalahpahami, “Sangat sulit bagi seorang ekstrovert untuk memahami introvert,” tulis pakar pendidikan Jill D. Burruss dan Lisa Kaenzig, Namun para introvert mampu memahami ekstrovert dengan sangat mudah. Kadang pula orang introvert dianggap sombong atau arogan, agaknya kesalahpahaman umum ini disebabkan oleh para introvert yang cenderung lebih cerdas, lebih perenung, lebih independen, lebih berkepala dingin, lebih halus dan lebih sensitif dibandingkan ekstrovert. Juga, karena kurangnya kemampuan introvert dalam berbasa-basi, kekurangan yang kerap menjadi bahan celaan oleh para ekstrovert. Introvert cenderung berfikir sebelum berbicara, sementara ekstrovert cenderung berfikir dengan bicara. Ini menjadi sebab kenapa rapat orang ekstrovert tidak akan bisa memakan waktu kurang dari enam jam.


Tentang dunia pekerjaan, meski terlihat sebagai pribadi yang menutup diri dan pendiam, sebenarnya tipe introvert merupakan pribadi yang menarik, kreatif, dan berharga, jika perusahaan tahu di mana tipe kepribadian seperti ini senang bekerja. Tipe kepribadian introvert umumnya tak menyukai kegiatan yang mengharuskannya bertemu banyak orang atau kegiatan yang mengharuskannya bersosialisasi. Ketika seorang introvert menemukan pekerjaan yang ia senangi dan ia memang berbakat di bidang tersebut, ia akan menjadi aset perusahaan yang berharga.


Sekali lagi Introvert sering diasosiasikan dengan pemalu, namun pada kenyataannya tak selalu begitu. Menurut  Jung, introvert adalah tipe kepribadian yang lebih suka menyibukkan diri dengan kehidupan di dalam pikirannya dan aktivitas kesendirian ketimbang harus bersosialisasi dengan orang lain. Tipe kepribadian ini memiliki ketertarikan dalam penyelesaian masalah, bekerja secara kreatif ketika sendiri, dan bisa memberikan solusi ketika berpikir tanpa ada gangguan.
Pada dasarnya, para introvert tidak takut bekerja dikelilingi orang lain, namun tipe kepribadian ini hanya memilih untuk bekerja sendirian. Konsultan karier asal Minnesota, JIST Publishing, mengatakan bahwa tipe kepribadian introvert bisa jadi merupakan pemberi solusi yang baik, punya kecenderungan untuk bekerja sebagai analis sistem komputer atau peranti lunak, akuntan, penasihat keuangan, teknik sipil, mekanik, dan desainer grafis.


Seorang introvert seringkali disibukkan dengan dirinya sendiri dan kurang peka terhadap lingkungannya. Biasanya, lingkungan sekitarnya tidak bisa menerima seorang introvert dengan baik bahkan seringkali dicap sebagai orang aneh.
Karena berpikirnya mendalam, seringkali orang menganggap orang introvert itu tidak menarik. Introvert lebih mengacu kepada orang yang sibuk dengan apa yang dipikirkannya dibandingkan apa yang terjadi di sekelilingnya. Orang introvert itu biasanya akan memilih untuk menyendiri jika ingin menyegarkan hati dan pikirannya.
Seorang introvert biasanya kurang suka dengan keramaian dan tidak mudah bergaul. Dia membutuhkan cukup waktu untuk bisa nyaman dengan orang "baru".

Untuk memahami pemikiran seorang introvert, maka sebaiknya coba berkomunikasi dengannya secara langsung. Rasakan, pasti pembicaraan  menuju ke arah yang lebih dalam karena kebanyakan seorang introvert itu selalu berpikir kritis.


Pada dasarnya tidak ada orang yang 100% ekstrovert ataupun 100% introvert. Kita semua merupakan campuran dari unsur ini, hanya saja ada satu unsur yang mendominasi kepribadian kita yang memang sudah terbentuk dari ‘sananya’.


mengapa kebanyakan orangtua lebih senang jika anaknya memiliki kepribadian yang extrovert? Karena dengan anak-anak yang extrovert, orangtua dapat dengan mudah membaca apa yang sedang ada dalam pikiran si anak. Dari ekspresi wajah dan perilakunya, dapat terekspresikan secara gamblang apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan anak, sehingga orangtua pun dapat dengan lebih mudah mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin muncul. Dengan anak yang extrovert, orangtua bagaikan membaca buku yang terbuka dengan halaman-halaman yang mudah dibaca. Sementara dengan anak yang introvert, orangtua bagaikan harus membaca sebuah buku diary yang dikunci. Orangtua jadi bertanya-tanya dan harus menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan si anak. Lalu, bagaimana menghadapinya? Sebenarnya, baik anak extrovert maupun introvert, asalkan mereka memiliki rasa percaya dan nyaman dengan kedua orangtuanya, mereka akan dapat mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya.


Ada 10 poin penting dalam menghadapi anak introvert bagi orangtua.

1. Terimalah mereka apa adanya
Anak-anak introvert sudah mendapatkan tekanan cukup berat dari lingkungan yang cenderung didominasi oleh dan berpihak pada orang-orang extravert. Sangat penting bagi anak untuk merasa diterima dan bahwa tidak ada yang salah dengan dirinya, sehingga ia bisa mengembangkan rasa percaya diri dan konsep diri yang positif.

Menerima mereka apa adanya juga berarti tidak memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kecenderungan alaminya. Bila anak hanya suka bermain dengan satu atau dua orang teman baik saja, jangan paksa dia untuk bermain bersama banyak anak lain di saat yang bersamaan. Bila anak lebih senang menghabiskan waktu untuk membaca buku atau bermain sendirian, jangan paksa dia untuk keluar rumah atau bermain bersama anak-anak lain.

Dalam mendisiplinkan anak, penting untuk mengingat bahwa anak-anak introvert lebih sensitif dibandingkan dengan anak-anak extravert, oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang berbeda pula dalam mendidik mereka.

2. Kenali minat dan potensi anak
Setiap anak adalah unik dan memiliki kelebihan dan potensi masing-masing. Mengembangkan minat merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan kepuasan dan mengembangkan rasa percaya diri pada anak. Amatilah minat dan potensi anak, dan bimbinglah mereka untuk mengembangkan kelebihan dan potensi yang mereka miliki.

Jangan lupakan juga bahwa setiap anak mungkin memiliki minat yang berbeda, ada yang senang bermain sepakbola, bola basket, namun jangan abaikan juga mereka yang menaruh minat terhadap serangga, binatang, alam, ilmu pengetahuan, komputer,  bisa jadi mereka adalah calon-calon dokter, ilmuwan, dan programmer.

3. Hadapi situasi baru secara bertahap
Bila anak tampak ragu menghadapi situasi atau orang-orang baru, ajak mereka untuk menghadapinya secara perlahan dan bertahap. Hargailah usaha mereka dan berikan mereka kesempatan untuk menghadapi situasi tersebut sesuai dengan keinginan mereka. Anak-anak introvert lebih suka mengamati keadaan terlebih dahulu sebelum memasuki tempat atau situasi yang baru.

4. Hindari memberi cap pada anak
Memanggil anak dengan sebutan “pendiam”, “pemalu” dan “penyendiri” adalah salah satu bentuk kekerasan verbal, yang dapat menyakiti perasaan dan meracuni pikiran anak, bahwa ia sesuai dengan sebutan-sebutan itu. Anak-anak yang dipanggil dengan label-label semacam itu dapat merasa tidak diterima dan merasa bahwa ada yang salah dengan diri mereka. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah dalam perkembangan psikologis seseorang, dan dapat terus berdampak hingga ia dewasa. Bila mendengar orang lain memanggil anak dengan sebutan seperti “pemalu” di depan anak tersebut, cobalah untuk memperhalus dengan mengatakan “Bobi sangat baik dalam mengamati dan menilai keadaan”. Hal ini akan mencegah anak berpandangan negatif mengenai dirinya.

5. Ajari anak menjadi lebih tegas
Anak introvert cenderung kesulitan bersikap tegas, sebuah kualitas yang dimiliki oleh anak-anak extravert. Ajari dia untuk bersikap tegas ketika dia mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang lain, seperti bila seseorang merebut mainannya. Beritahu dia bahwa Anda mengerti perasaannya, dan ajari dia untuk berkata “Jangan!” atau “Hentikan!”.

6. Hadir lebih awal di tempat baru dan acara-acara yang didatangi banyak orang
Saat akan menghadiri tempat atau acara yang didatangi orang banyak, seperti sekolah, pesta ulang tahun, dan acara keluarga, ajak anak untuk datang sebelum orang-orang lain berdatangan. Ini akan memberi kesempatan pada anak untuk menyesuaikan diri dan membuatnya merasa “memiliki” tempat tersebut. Bagi anak introvert, hal ini akan jauh lebih mudah untuk dihadapi dibandingkan memasuki sebuah pesta yang sudah dipadati banyak orang.

7. Ajari anak melalui contoh
Mengajarkan perilaku pada anak akan jauh lebih mudah dengan memberi contoh. Biarlah dia melihat bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain. Saat Anda mengucapkan terima kasih kepada seseorang, ia belajar untuk membangun komunikasi ringan dengan orang lain, saat Anda meminta anak untuk memberi uang pada kasir di supermarket, Anda mengajarkannya untuk berinteraksi dengan orang baru dengan Anda di sisinya.

8. Berikan mereka waktu lebih untuk berpikir
Anak-anak introvert membutuhkan waktu lebih lama untuk merespon sesuatu, baik itu pertanyaan atau permintaan dari orang lain, maka dari itu berilah mereka waktu untuk berpikir. Ini karena mereka perlu lebih dulu memproses semuanya dalam pikiran mereka. Ini juga membuat mereka membutuhkan persiapan yang lebih dibandingkan orang-orang lain untuk melakukan segala sesuatu.

Di sekolah, anak introvert dapat tampak sebagai anak yang pasif dan tidak banyak berpartisipasi di kelas. Hal ini karena mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses pelajaran dan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Di institusi pendidikan yang menekankan pada partisipasi aktif semacam ini, anak-anak introvert membutuhkan usaha yang lebih keras untuk menyesuaikan diri dan mengeluarkan potensinya. Keadaannya akan berbeda bila ia diminta untuk membuat makalah atau mengerjakan tugas secara tertulis, dimana ia bisa menuangkan pikirannya tanpa diburu oleh waktu dan tanpa harus bersaing dengan orang lain untuk menunggu giliran bicara.

9. Berikan teguran secara pribadi
Bila hendak menegur anak untuk sebuah kesalahan yang ia lakukan, pastikan tidak ada orang lain di sekitar Anda. Anak-anak introvert lebih sensitif sehingga teguran yang diberikan di hadapan orang lain akan membuat mereka merasa dipermalukan dan dapat merusak kepercayaan diri mereka. Tindakan-tindakan seperti menyindir anak di hadapan orang lain, juga dapat memiki pengaruh buruh terhadap anak-anak introvert.

10. Hargai kebutuhan anak untuk menghabiskan waktu sendiri
Meskipun nampaknya tidak lazim ketika seorang anak lebih suka menghabiskan waktu sendirian dibanding bersama orang-orang lain, anak-anak introvert cenderung membutuhkan waktu sendirian lebih lama. Mereka juga tidak dapat berlama-lama menghabiskan waktu di tengah banyak orang, karena hal ini akan membuat mereka merasa kelelahan.



introversion dan extraversion adalah dua hal yang berbeda dan tidak dapat dibandingkan. Mengatakan extraversion lebih baik daripada introversion sama saja dengan mengatakan bahwa laki-laki lebih baik daripada perempuan; keduanya merupakan hal yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula.


Jika ibarat pintu, orang-orang  introvert  adalah bagaikan pintu yang tertutup, sementara orang - orang  extrovert  bagaikan pintu yang terbuka dan transparan.


sebetulnya apabila ekstrovert dan introvert ini mampu untuk  bersatu dan saling berkerja sama. maka akan akan tercipta suatu kesatuan yang hampir tak terkalahkan karena mereka dapat saling melengkapi kelebihan dan kekurangan nya masing masing. contoh nya adalah pasangan soekarno-hatta. sang founding father negara kita. dimana bung karno adalah seorang ekstrovert yang pandai berorasi dan menggalang dukungan massa sedangkan kerabatnya, bung hatta adalah seorang introvert yang selalu miliki pemikiran yang cerdas

jumlah introvert sekitar 25 persen dari seluruh populasi atau kurang dari setengah namun demikian ada sebuah ungkapan yang bisa menjadi motivasi, “Kelompok minoritas di kalangan umum, tapi mayoritas di kalangan manusia berbakat”.




@DearestSukma
©SUKMAGR34T



Referensi :
http://www.femalecircle.com/anak-introvert-vs-extrovert.html







ini curhatan dari kaum introvert 







10 Responses
  1. joelfahmi Says:

    bermanfaat sekali postingannya


  2. Unknown Says:

    @Fahmi Ami : terimakasih


  3. rroossyyiidd Says:

    Font artikelnya kurang pas deh, saya merasa kurang nyaman saat membacanya, tapi isi dari artikelnya sudah bagus..


  4. sukma w. Says:

    @Muhammad Rosyid : terimakasih masukannya. font berubah saat sudah post, untuk lebih jelas bisa dibaca lewat ms. word


  5. Unknown Says:

    artikel yang sangat inspiratif dan bermanfaat. terimakasih :)


  6. Unknown Says:

    artikel yang sangat inspiratif dan bermanfaat. terimakasih :)


  7. Unknown Says:

    terimakasih kembali :)


  8. Wuri putri Says:

    Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat.saya jadi lebih mengetahui secara dalam tentang sifat introvert&extrovert :)


  9. Unknown Says:

    Terimakasih kembali :)


  10. Unknown Says:

    Artikel yg menenangkan, dua anakku dgn dua kepribadian berbeda spt ini.. Jadi dua kekuatan berbeda dlm keluargaku. Makasih pencerahannya.


Post a Comment