sukma w.
        Pagi ini Felisha, Elsa, dan Asha berjalan-jalan disekitar penginapan. Belum banyak yang beranjak dari kamarnya karena masih terbilang pagi dan udaranya sangat cocok untuk tidur.
Felisha menghirup napas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya perlahan, “Huffhh…”
“Waaa udaranya seger banget yaa,” ujar Asha sembari merentangkan kedua tangannya.
“Dingin tau,” sungut Elsa “aku kan masih mau tidur.”
Asha mendelik, “Elsa.. kamu tau ngga, udara pagi tuh baik banget buat kesehatan. Kalau kamu pingin ngga dingin, lari-lari aja dulu. Sekalian buat bakar lemak, atau….”
“Iya deh percaya.” potong Elsa
“Aku tuh Care sama kamu, jangan dipotong dulu dong kalo ada…”
“Ehh balik yuk, makanannya udah mateng deh kayaknya.” Seru Felisha.
Dengan cepat Elsa langsung menarik Felisha, “Yukkk..”
“Loh.. loh.. tungguin” teriak Asha
***
        Tak seperti yang dibayangkan maupun yang dilihat dalam foto. Pemandangan dari gunung Kejrag memang jauh lebih memukau. Perjalanan yang panjang nan melelahkan terbayar sudah dengan bentang alam ini. Ciptaan Tuhan memang tak ada yang bisa menandinginya.
“Hey.. kita disuruh istirahat dulu dideket air terjun sana.” Teriak Gara, kepada orang yang mau mendengarnya.
        Siswa-siswa mulai berjalan membentuk barisan menuju tempat para guru berkumpul. Disitu masing-masing guru pendamping membagikan snack untuk siswanya.
        Setelah selesai makan, para siswa mulai bermain disekitar air terjun. Air yang jernih membuat tumbuhan yang ada didasar air terlihat, meski tidak begitu jelas namun mampu membuat siswa mulai bermain air.
        Felisha duduk dibawah pohon sekitar 5 meter dari air. Ia mengamati teman-temannya yang sedang bermain air. Sesekali ia tersenyum, namun lebih banyak melamun.
“Kok disini Fel? Kesana yukk.” Ajak Elsa setengah memaksa.
“Kalian aja dulu,” sahut Felisha
“Ayolah, air terjun ini belum tercemar loh. Aku aja sampe bawa botol buat dibawa pulang.” Timpal Asha
Elsa melotot, “Serius? Mending kalo air zamzam, lah ini apaan.”
“Biasa aja deh Elsaaa. Eh Fel buruan ayo.”
        Setengah ragu Felisha berdiri dari dudukny, kemudian mengikuti kedua temannya menuju ke air terjun.
“Waah seger banget ya, harus ngambil banyak-banyak nihh.: seru Asha setelah mencuci mukanya
“Fel, jangan bengong aja, ayo ikutan. Ntar nyesel loh, ngga dalem kok.” Elsa membuka tutupkan jemarinya diair. “Kadang orang bisa nyesel karena ngga ngelakuin hal konyol.” Lanjutnya
        Ketika kaki Felisha mulai memasuki air, sekelebat bayangan masa lalunya mulai berputar bak sebuah film lama. Kejadian demi kejadian yang ingin ia lupakan seakan muncul didepan matanya. Kini suara-suara yang ia kenali seakan memanggil-manggil namanya. Namun sebelum ia sempat mengendalikan pikirannya semuanya berubah menjadi hitam. Gelap.
***

@DearestSukma
©SukmaGR34T



0 Responses

Post a Comment