Siswa-siswa mulai ribut
dengan agenda sekolah tahun ini. Seperti sebelumnya, setiap tahun sekolah
mengadakan study tour ke tempat-tempat istimewa. Rencananya tahun ini sekolah
memilih gunung kejrag sebagai objek tujuannya.
Gunung kejrag terletak di
Norwegia, gunung ini terkenal sebagai tempat hiking. Selain pemandangannya yang
indah, gunung kejrag memiliki batu kjeragbolten. Sebuah batu seluas 5m yang
terjepit diantara batu super giant.
“ikut tour juga fel?” Tanya elsa ditengah antrean pembayaran study
tour
“kalo ngga ngapain aku repot-repot antri gini?” sahut felisha, “Pegel
nih”
Elsa mengangguk, “Emang kayak antri sembako aja, padahal ini kan mau
bayar. Ngga heran deh kalo antrean BLT panjang banget sampe ada yang pingsan,”
“Bener banget tuh..”
“Fellisha duluan yaa,” ujar Asha sambil berlalu
“Wahh akhirnya giliranku,” Felisha berjalan menuju loket pembayaran,
kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang.
“Ini bu..”
Petugas loket tersebut menghitung uang pemberian Fellisha, “Pas ya,
ini kwitansinya..”
“makasih bu,”
Felisha bermaksud kembali
kekelasnya, namun ia urungkan setelah melihat Ellen duduk sendiri diujung
koridor. Ia pun mendekat dan duduk disamping Ellen.
“Lagi ngelamunin apaan sih Len? Ikutan dongg,”
Ellen mencari sumber suara
dan mendapati Felisha tersenyum tanpa dosa.
“Ikut tour ya?” Tanya Ellen kemudian
“iya, kamu?” Fellisha balik Tanya
“Pasti udah tau jawabannya, kamu kan udah tau kondisiku.”
“Ellen jangan gitu deh, mungkin sekarang kamu belum ditakdirin buat
ikutan karena suatu saat kamu bakal bisa kesana sendiri,”
Ellen menghela napas, “mana mungkin, aku bukan Asha yang semua bisa
jadi nyata.”
“Gini deh ya, kamu tau Anya?”
“iya, dia pasti ikut.”
Fellisha menggeleng, “Dia emang bisa ke Norwegia, tapi dia ngga bisa
ke kjeragbolten. Orang tuanya ngga ngizinin. Sekarang posisi kamu sama Anya
sama kan?”
Ellen terdiam, mencermati
kalimat demi kalimat Fellisha. Rasanya terlalu mustahil, seorang Anya yang
nyaris sempurna bisa merasakan apa yang ia rasakan.
***
Sore ini siswa yang mengikuti
studytour telah berkumpul dibandara. Waktu yang diperlukan menempuh lebih dari
20jam, dengan rute Jakarta – Kuala Lumpur – Amsterdam – Trondheim.
“Aduhh deg-degan nih Fel,” Elsa menarik-narik sweater Felisha
“Elah jangan narik-narik ah, biasa aja. Woles,”
“Aku itu agak-agak gimana kalo lagi tak off sama landing,”
Felisha mengambil sesuatu dari sakunya, lalu menyerahkan pada Elsa,
“Nihh..”
“Coklat? Buat apa?”
“Kata bunda coklat bisa bikin tenang.”
Dengan ragu Elsa menerima pemberian
Felisha, lalu menatap coklat tersebut seakan mengatakan ‘semoga aja kamu bisa
bantu aku’.
Setelah lama menunggu,
menunggu untuk cek in, menunggu untuk boarding, menunggu saat transit, dan
menunggu pesawatnya nyampe. Akhirnya sampai juga di Trondheim.
Jam menunjukan pukul 2 siang
para guru pendamping mulai menyuruh siswanya memasuki bus untuk menuju ke
penginapan. Tujuannya sudah jelas Lysefjorden, tempat gunung kjerag berada.
Penginapan disana bisa
dibilang cukup mahal, meski tidak semahal Thon Hotel Maritim. Karena itu setiap
kamar harus diisi tiga orang.
***
@dearestSukma
©SukmaGR34T
Post a Comment