sukma w.



fokus ke tenda

Tepat hari ini HUT TNI, aku jadi inget sebulan yang lalu atau lebih tepatnya beberapa minggu dan hari yang lalu. Ketika aku mampir-mampir ke beberapa markas TNI di wilayah setempat.

ada markas kopassus, markas TNI depan SoloSquare, markas TNI arah terminal tirtonadi (gak tau namanya) dengan alasan yang sama menolak suratku #hiks

jadi ceritanya aku lagi jadi sie perlengkapan di acara workshop and softskill mahasiswa. ini pertama kalinya masuk sie perkap atau tim berotot, dibantu 4 anggota lainnya. Masih butuh bimbingan banget.

Acara ini berlangsung tanggal 1-2 Oktober, tanggal 19 September mampir markas untuk menanyakan perihal peminjaman tenda. Siapa lagi yang punya tenda pleton selain orang-orang TNI sang pengaman Negara?

Tapi sayangnya harus masukin surat dulu baru bisa dikonfirmasi ketersediaan tendanya. Karena banyaknya hal yang diurus, surat baru jadi hari kamis dan langsung dianter ke markas. Sampai sana ternyata kata penerima surat, penulisan suratnya salah. Kami pun harus revisi lagi. Hari Jumat kami anter lagi surat yang baru, lalu kata orang TNI nya bisa minta konfirmasi hari Selasa.
Mepet, jelas. Karena khawatir kami pun mencari alternative markas-markas lain. Di markas satunya aku sempet ketemu sama pengurus tenda, bilangnya sih tenda-tenda akan digunakan untuk acara HUT TNI ini, tapi untuk lebih jelas disuruh masukan surat dulu. Waktu aku tanya soal tenda serbaguna malah dibilang ngga punya. Padahal kata temenku, tahun lalu di markas ini pernah ditawarin pakai tenda serbaguna. Ahh mungkin sudah rusak.


Semakin panik, hari berikutnya kami ke markas selanjutnya. H-7 hari belum dapet tenda buat tinggal eh. Disana pun sama aja harus masukin surat tanpa tau kejelasannya, intinya kemungkinan kecil karena ada HUT TNI ini.



Akhirnya hari Senin kami memutuskan ngecek konfirmasi tenda di markas pertama. Sampai sana masih harus nunggu sekitar setengah jaman baru kemudian dibilangin “besok konfirmasi lagi hari rabu ya”.
Asli dengan muka lesu kami balik kampus buat kuliah yang masuk 5 menit lagi.



Ngga bisa diharapkan, akhirnya hari Selasa kami ke palur. Ini markas TNI terakhir yang ada diwilayah setempat. H-4 -___-”
Sampai sana kami langsung disambut dengan baik. surat kami serahkan dan kita dapetin cp dari markas tersebut. kami kesana Cuma punya waktu satu jam sebelum kuliah, itu udah harus termasuk waktu jalan bolak balik dan waktu negoisiasi. Jadi jalannya udah wuzz wuzz aja.
Hari-hari ini semua anak perkap gelisah, gundah, gulana, ulalaaa..

Sampai kampus, kita langsung ngehubungin cp yang kita dapetin. Diangkat sekali dan dibilang nunggu komandan. Malamnya kami telpon lagi tapi gak diangkat.

Rabu paginya kami telpon berkali-kali lagi saking paniknya karena H-3 dan tetap gak diangkat. Mungkin bapak TNI nya mulai gerah sama tingkah kami, akhirnya aku sms dengan dibarengi doa-doa dan bismillah dulu dan dibalas tapi tetap harus menunggu.



Siangnya kami ke markas pertama untuk mengetahui kejelasan hubungan kita *ehh* dan setelah berjam-jam menunggu di markas hasil akhirnya tetap tidak di acc.


Demi deh, kami sempet mikir ini penghuni markas pasti jomblo semua. Sukanya php, padahal kami Cuma butuh kepastian. Kalo emang ngga bisa sih bilang aja dari awal. Biar bisa cari calon yang lain tauuu.
Kami kan Cuma masyarakat biasa yang ingin diayomi juga *haha apaan coba*

Sempet kepikiran pinjem tendanya yoo si jin aja deh.


Kamis (H-2) pagi tiba-tiba ada sms masuk dari bapak palur kemaren, katanya di acc. Tapi katanya kami harus kesana lagi untuk konfirmasi lebih jelasnya. Akhirnya selepas kuliah kami pun ke palur lagi.
Sampai sana kami disambut dengan baik lagi, berbeda dengan tempat sebelum-sebelumnya. Ketika kami bilang mau menemui seorang, orang tersebut langsung disebutkan namanya melalui speaker lapangan. Sehingga kami tidak perlu menunggu lama untuk bertemu. *ini sampe terharu*
Dan yaa peminjaman tenda dan field bed di acc. Meski sebenarnya kami mengajukan peminjaman 4 tenda pleton, tapi dapetnya 3 tenda sebaguna dan 2 tenda regu.

Alhamdulillah.




Tapi ternyata ngga berhenti sampe situ maslah tenda menenda. Karena ternyata di lokasi sudah pesan tenda dengan harga sewa satu tenda sama dengan harga dua tenda di TNI.
Wuahh ini tambah menggalaukan. Ngga dapet-dapet tenda bingung, dapet banyak tenda juga bingung.
Dari lokasi gak bisa dibatalkan, dan mau batalin yang dari TNI kok ya sayang. Sayang perjuangan, dan sayang duit juga.


Nyesel ? mungkin harusnya dari awal langsung ke batalyon aja kali ya? Tapi nanti ceritanya gak seseru ini kalo sesimpel itu hahaha.


Oiya tenda menenda belum selesai, karena ketika tiba dilokasi dan tenda udah berdiri semua. Sekitar sore hari hujan turun dengan derasnya, lokasi yang kami gunakan alasnya terendam air. Akhirnya peserta tidur di aula dan mushola.


Fiuhh.. kadang, sesuatu yang diperjuangkan sebegitu hebatnya bisa ngga berarti apa-apa. Tenda penuh perjuangan gak kepake -___-
Apalah arti menunggu..


Tapi mempersiapkan segalanya dengan sebaik mungkin itu emang penting sih, masalah gimana-gimana nantinya itu sih kondisional aja.


Seenggaknya sih aku jadi tau caranya bongkar-bongkar tenda serbaguna dan barang-barang keren lainnya.
 
bidang sosma
0 Responses

Post a Comment