Kepuasan?
Apa hanya kepuasan yang aku cari?
Setelah apa yang aku inginkan berada didepan mataku
Tapi naluriku berkata bahwa sesungguhnya aku tidak membutuhkan itu semua.
tersadar dari gelombang keinginan
menariku kedalam sangkar obsesi
menginginkan sesuatu yang tak kubutuhkan
hanya untuk sebuah kepuasan
aku tak paham dan aku sempat memakinya
ketika ia mengambil sesuatu dari tanganku
berharap ia akan memberikannya padaku kembali
walaupun itu bukan milikku atau miliknya
namun ketika ia memberikannya padaku
naluriku mulai berjalan, otakku berpikir keras
apa aku membutuhkannya?
Untuk apa aku merebutkan sesuatu
Yang tak tau apakah sedang kubutuhkan
Tersadar dari semua itu, aku menyerah
Kuberikan lagi benda itu padanya
Mungkin dia lebih membutuhkannya
Hatiku sempat ragu pada pola pikirku
Bukankah aku tidak membutuhkannya?
Untuk apa aku memaki dia dalam hatiku?
Apa aku hanya ingin melihat dia menyerah didepanku?
Dan memberikan yang aku inginkan?
Tapi semua itu untuk apa?
Untuk membuktikan bahwa aku lebih dibanding dia?
Sepertinya bukan itu.
Aku tidak seegois itu,
Mungkinkah itu hanya obsesi semata?
Perjalanan yang aku lewati menyadarkanku
kalau aku telah jauh berjalan.
Memori kehidupan memutar cepat diotakku
Semua keegoisankiu, kecongkakanku, ketidak pedulianku, dan semua kesalahanku telah terukir dimasa lalu
Membuatku merasa jauh,
Jauh dari semua kebaikan yang terlihat
Aku berharap, perjalanan ini takkan terhenti
Agar aku bisa mengukir dinding baru
Memulai semua dengan lebih baik
shuckeiiyma
Post a Comment