Sekitar bulan Februari 2020 ada sesuatu
yang mengharuskan saya punya SKCK. Kebetulan SKCK saya udah expired Januari
2019, tentu saya harus perpanjang secepatnya. Kebetulan saya Cuma punya waktu
satu hari untuk mengurus semua berkas yang sedang saya kerjakan dan saat itu
jam sudah menjunjukan pukul 12.00.
Waktu itu saya sempet dilema, apakah saya
harus tetap kirim berkas atau cancle aja karena SKCK saya sudah kedaluwarsa.
Tapi akhirnya saya buka maps untuk liat jam berapa polres tutup, ternyata
tutupnya jam 15.00. saya masih punya waktu 3 jam.
Jam 13.30 saya berangkat ke polres niatnya
mau cetak foto dulu, tapi ternyata tempat cetakan fotonya tutup. Udah semakin
cemas kan, makin overthinking. Sampe polres jam 14.00 langsung tanya sama petugasnya apakah masih
bisa perpanjang SKCK. Trus pas dilihat sama petugasnya katanya udah kedaluwarsa
lebih dari 1 tahun, harusnya sih bikin baru lagi. Tapi karena 1 tahun lebihnya
baru dikit akhirnya dibolehin perpanjang saja.
Saya dikasih formulir yang harus diisi.
Saat itu sudah sore jadi antrean ngga begitu penuh. Setelah semua form teriisi
dikumpulin lagi ke petugas bersama dengan persyaratan lainnya.
Persyaratan perpanjang SKCK meliputi:
- SKCK
lama
- FC
KTP
- FC
Kartu Keluarga
- FC
akte kelahiran
- Pas
Foto 4x6 3 lembar background merah
Kebetulan saya belum jadi cetak foto, jadi
foto yang saya kumpulkan beda-beda tapi dengan background yang sama. Juga belum
sempat FC akte kelahiran, tapi kata petugasnya ngga usah nggapapa asalkan sudah
ada FC KK.
Menunggu dicetak duduk diruang tunggu.
Ternyata kebanyakan yang mengurus SKCK saat itu adalah muda-mudi yang daftar
jadi perangat desa. Setelah beberapa saat nama saya dipanggil bayar 30.000. Untuk fotokopi
legalisir bayar sendiri, diruangan sebelah. Biayanya 1000/lembar.
Oke selesai pukul 14.30. cukup 30 menit
saja, rasa-rasanya daripada berangkat pagi justru lebih cepat selesai jika
berangkat mepet tutup begini.
Cerita tentang Membuat SKCK disini.
Post a Comment