Mengonsumsi obat bukanlah sesuatu yang bagus
sebenarnya. Bukan berarti tidak baik. Jika memang manfaat dari obat tersebut
lebih besar dibanding efek samping yang ditimbulkan, tidak apa-apa mengonsumsi
obat. Namun jika sebaliknya, lebih baik tidak usah. Semua obat memiliki efek
samping, apalagi jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Konsumsi obat sesuai dengan kebutuhan,
sesuai dengan kondisi, dan sebaiknya diskusikan dengan tenaga kesehatan. Belakangan
ini memang sedang tren membeli obat jalur diagnosa google. Internet memberikan
kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi. Tentu hal tersebut harus
diimbangi dengan kesadaran pengguna dalam memilah-milah informasi. Pastikan sumber
tersebut terpercaya, aman, dan bukan jualan.
Sebelum mengonsumsi obat cari tahu efek
samping yang mungkin ditimbulkan, apakah bisa dikonsumsi saat berkendara, apakah
memiliki dampak pada kerja organ tubuh yang lain, apakah kondisi anda termasuk
kontra indikasi. Baca label kemasan, apakah itu obat keras atau obat bebas, apakah
termasuk antibiotik yang harus dihabiskan, apakah termasuk kaplet salut selaput
yang tidak boleh digerus.
Biasanya meski saya mendapatkan obat dari
hasil resep dokter, sebelum dikonsumsi tetap mencari tahu seperti apa obat
tersebut. Tidak bermaksud meragukan dokternya, hanya saja memastikan apakah
tubuh saya benar-benar membutuhkan kandungan-kandungan tersebut? apakah saya
pernah mengonsumsi obat dengan kandungan sejenis?
Ada beberapa obat yang memang selalu saya
stok di rumah. Seperti obat demam, obat vertigo, obat batuk, obat flu, serta
obat mual. Keluhan tersebut seringnya muncul tiba-tiba, sebagai anak rantau tentu
harus siaga agar tidak perlu merepotkan orang lain.
Obat Demam
Parasetamol sebagai obat demam, bisa pilih
yang generik atau paten sama saja. Obat generik merupakan obat yang sudah habis
masa patennya. Biasanya harganya lebih murah karena obat generik ngga
membutuhkan biaya riset atau penelitian, juga ngga membutuhkan biaya pematenan
obat.
Obat paten adalah obat baru yang diproduksi
serta dipasarkan oleh perusahaan farmasi yang sudah mempunyai hak paten dari
produk obat tersebut. dibutuhkan serangkaian uji klinis yang disesuaikan dengan
aturan-aturan yang ditetapkan secara internasional.
Obat Flu
Kalo hidung terasa tersumbat, kepala
cenut-cenut, badan berasa meriang biasanya gejala flu. Secara teori tubuh
manusia bisa sembuh sendiri dari flu selama antibodi bagus, tapi untuk mengurangi
gejala yang semakin memberat bisa diantisipasi dengan minum obat. Ada 3 merek
dagang yang saya pernah pakai, dengan kandungan yang sama Pseudoefedrin HCl dan
Triprolidin HCl namun dengan harga yang berbeda.
Tremenza
Ini yang paling mudah dicari dan harganya
terjangkau. Bisa dibilang kalo berobat pakai BPJS dengan keluhan flu
kemungkinan besar obat ini yang akan diresepkan.
Lapifed
Obat ini lebih mahal dari tremenza, sekitar
35.000 per stripnya.
Trifed
Sedikit lebih mahal dari Trifed, obat ini
agak susah dicari di apotek-apotek. Mungkin karena mahal jadi banyak yang ngga
berani jualnya.
Obat Vertigo
Vertigo saya suka kambuh-kambuhan dan
seringnya berasa ketika bangun tidur. Seketika buka mata udah berasa muter
semua, jadi ini merupakan salah satu obat yang harus tersedia di box obat.
Untuk mengobatinya biasanya menggunakan obat yang mengandung Betahistine
Mesilate, ada yang paten juga generik. Saya seringnya pake yang ini, karena
kebanyakan RS dan apotek disekitar adanya ini.
Obat Batuk
Menjadi orang yang gampang ketularan batuk
itu ngga enak. Saya bisa mencium bau mulut orang yang sedang gejala batuk,
sayangnya kalo udah gitu biasanya saya ketularan. Cukup bersyukur selama wabah
Covid ini orang-orang selalu menggunakan masker, potensi saya tertular batuk
berkurang. Biasanya batuk saya itu batuk kering yang gatal banget kalo malam. Tentu
ini mengganggu jam tidur dan aktivitas harian. Cari obat pasaran yang cocok
ternyata cukup sulit.
Waktu kontrol ke dokter Sp.P diresepkan
Longatin. Memang obatnya bagus, tapi ini termasuk obat mahal jadi susah
carinya. Harganya hampir 60.000 perstripnya.
Akhirnya kemarin dapat saran untuk coba
cari Dextromethorphan. Ternyata diapotek ada dengan merek dagang dextral,
harganya sangat terjangkau. Saya ngga berharap buat sering-sering minum obat ini,
tapi buat jaga-jaga nyetok beberapa tablet aja.
Obat Mual
Dimenhydrinate lebih sering pakai yang generik,
tapi kalo mau pake yang paten atau antimo juga sama saja kandungannya.
*Fotonya hasil dari google semua
Post a Comment