Baru tiga hari ini hujan terus mengguyur.
Entah mengapa aku sudah merindukan mentari.
Rindu semburat cahayanya menyapa pagiku
dari ufuk timur.
Rindu sinarnya yang menusuk kulitku.
Rindu kehangatan pagiku.
Meski pada akhirnya semua hal di bumi ini
adalah paradoks.
Tiada yang lebuh baik.
Tiada yang lebih utama.
Semua tergantung kebutuhan dan dari sisi
mana aku berada.
Katanya aku manusia.
Makhluk Surga yang dihukum karena kesalahan
moyang kita.
Benarkah itu semua kesalahan atau justru
suatu berkat ?
Ada makhluk yang diciptakan untuk tetap
berada di Surga.
Dan ada makhluk yang sengaja diciptakan
untuk masuk neraka.
Aku pernah berpikir untuk apa mereka
diciptakan jika mereka tidak memiliki pilihan.
Tapi aku bahkan pernah menyesal karena
memiliki pilihan, lalu salah memilih.
Mana yang lebih baik ?
Adakah hal di Bumi ini yang tidak paradoks?
Hari ini mendung masih membersamaiku.
Seolah aku tidak diijinkan melihat mentari.
Langit terlihat muram dengan awan gelapnya.
Bukan aku tidak suka hujan, hanya saja aku
rindu mentariku.
Post a Comment