Ini bukan
nama penyakit baru kok, DOTS itu Descedeants Of The Sun. drama korea yang lagi
booming belakangan ini. Temanya tentang profesi, salut sama tema yang gak
mainstream. Bercerita tentang tentara dan dokter yang diselipi bumbu-bumbu romantis
dan penuh tangis.
Sebelum nonton
drama ini disaranin buat nyiapin mental dulu deh, siap-siap baper maksudnya. Apalagi
soundtrack dan backsong nya, meski gak tau artinya tetep sukses kebawa galau..
Awal mulanya
sih klasik ya, semacam cinta pada padangan pertama gitu. Tapi bumbu-bumbu yang
diracik pas banget, bisa menaik turunkan emosi penonton. Bagian yang bikin
galau sekaligus baper sekaligus mupeng itu pas adegan ‘Yoo Si Jin’ dijemput di
helipad rumah sakit tempat ‘Kang Mo Yeon’ bekerja.
Setelah itu
cerita mengalir biasa pasang surut kehidupan. Bagian yang bikin nangis-nangis Bombay
itu pas ‘Yoo Si Jin’ dinyatakan gugur waktu melakukan tugas. Apalagi di surat
kematiannya tertulis penyebab kematiannya karena kecelakaan mobil. Padahal posisinya
saat itu kan lagi membela Negara, tapi tetep aja kematiannya harus
dirahasiakan. Terus setiap akan bertugas mereka selalu melepas kalung yang ada
tulisan namanya, katanya sih biar kalo mereka mati mayatnya ngga terlacak.
Di drama itu
juga ada adegan sore hari ketika lagu kebangsaan dikumandangkan. Tiba-tiba
semua tentara berdiri sambil hormat kearah sumber suara yang diatasnya ada
bendera berkibar. Entah apa beneran disana memang bertradisi seperti itu atau Cuma
buat drama aja.
Disini salah
satu yang aku tau di batalyon infantry mekanis sekian sekian setiap pagi dan
sore juga dikumandangkan lagu kebangsaan.
Tapi bedanya orang-orang disini tetep berkutat dengan kesibukannya
masing-masing. Seolah lagu kebangsaan yang dikumandangkan itu Cuma semacam
formalitas dan sebagai tanda pergantian hari.
‘Yoo Si Jin’
atau yang biasa dipanggil Big Boss merupakan kapten pasukan khusus tim Alfa. Kutipan
yang paling aku suka “tentara akan selalu
hidup dengan menggunakan kain kafan. Saat kau mati di negeri antah berantah
demi kepentingan bangsamu, maka tempat kematianmu itu akan menjadi kuburanmu. Dan
seragammu akan menjadi kain kafanmu.”
Yaampun sosweet
banget kan kata-katanya, segitu besarnya rasa cinta pada bangsanya. Berkorban dan
berjuang tanpa tanda jasa padahal gaji gak seberapa. Bandingin sama pejabat Negara
yang suka pake uang panas tapi hidupnya diruangan ber AC. Sedangkan orang-orang
kayak ‘Yoo Si Jin’ mereka tinggalnya panas-panasan.
Sosok ‘Yoo
Si Jin’ diperankan oleh Song Jong Ki. Kemaren kelasku baru pembagian tempat
preklinik, kebetulan kita juga ada lokasi di TNI AU. Tiba-tiba pada heboh
berharap dapet di TNI AU, katanya sih kali aja ada ‘Yoo Si Jin’ versi
Indonesia. Aku dapet di RS Moewardi, ya kali aja ada ‘Doctor Stranger’ versi
Indonesia juga wkwkwk
Sosok-sosok
pejuang bangsa, ada juga sosok-sosok pejuang kampus. Disebutnya sih anak
organisasi, gak beda jauh sama tentara juga. Mereka berjuang bikin acara ini
itu, tiap malem rapat ini itu, tujuannya buat semua mahasiswa. Gak dapet uang,
ngeluarin uang yang ada. Tapi sama penghuni kampus suka dinyinyirin ‘ngapain
sih rapat mulu’ gak sadar yang mereka ikutin hasil kerja keras panitianya.
Tentu aja
ada alasan kenapa ada orang yang rela mengorbankan banyak hal demi sesuatu yang
nggak bisa diukur pake materi. CINTA, satu kata yang menjamah semuanya.
Cinta itu Bangsa
Cinta itu
Negara
Cinta itu Tanah
Air
Cinta itu Kampus
Cinta itu…. Kamu
#ehh
Post a Comment