coba bayangin deh. . .
kita lagi lari-lari dipantai,
kita sama-sama lagi ngejar sesuatu yang kita inginkan.
Lihat kebelakang sebentar, apa yang kamu lihat?
Bekas pijakan kaki kita?
Sepakat…
Setiap langkah yang kita lewati selalu menimbulkan bekas,
itulah kenangan.
Bekas pijakan kaki kita merupakan saksi bisu dalam setiap
kejadian dihari kita.
Mungkin aku ngga sepintar Meika, sepede Surti, serajin
Rafa, sesok tau Wiji, Sehapal Annisa, sekuat Ruri, senarsis Dias, sesetia Lisa,
ngga bisa teriak sekeras Efi, ngga pinter speak kayak Nita, ngga senyante Liza
dan Luqi, setenang Vita, seceria Bintang, secerewet Amalia, ngga punya BB kayak
Nina, ngga bisa nggambar sebagus Susi, ngga kayak Purwati yang ngerti bahasa
Korea, atau Indah yang bisa bahasa Inggris, ngga senurut Febrima, segaul Yeye,
Dan sesese yang lain.
Tapi aku adalah aku,
Suatu pribadi yang bisa kalian nilai sendiri dalam benak
masing-masing.
Mungkin memang berbeda,
Tapi kita hidup untuk saling melengkapi.
Ibarat sepasang sandal,
Mereka tak akan dianggap sepasang jika mereka sama,
Mereka dianggap sepasang karena mereka berbeda, karena
mereka saling melengkapicoba kalo sendalnya kanan semua, atau kiri semua
Enak nhgga tuh buat dipake, pasti ngeganjel gimana gituuu…
Sandal aja tau arti persahabatan,
Kalo yang satu ilang, pasti yang satu udah ngga berfungsi
maksimal,
Emangnya siapa yang mau pake sandal satu doang?
*penngecualian*
Walaupun bisa aja beli satu lagi trus dipasangin, atau
minta punya tetangga yang udah ngga dipake trus dipake barengan,
Tapi tetep aja beda, ‘ngga serasi’ katanya
Sekarang pijakan kaki itu masijh ada,
Akankah menghilang 2 tahun lagi?
Kita berharap saja, ombak tak akan menghapusnya, angin tak
akan menngacaukannya, dan orang lain tak akan menggantikannya.
#PS
Maaf buat yang ega ketulis,
Mungkin bekas pijakan kakimu kurang ketara,
Atau mungkin kamu terlalu jauh, hingga pijakanmu sudah tak
terlihat oleh mataku.
Salam satu hati selalu ^^
©shuckeiiyma
Post a Comment